WONOGIRI–Kalangan pendidik di Wonogiri belum
mengetahui keberadaan buku-buku berbau pornografi telah menyusup dan
tersimpan di perpustakaan sekolah. Buku berbau pornografi itu merupakan
bantuan pemerintah dari program DAK 2010 namun di Wonogiri baru diterima
pada 12 Desember 2011.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat (8/6/2012), buku-buku yang
diduga berbau pornografi dan telah beredar ke SMP-SMP se-Wonogiri
penerima DAK berjudul “Ada Duka di Wibeng.” Juga buku berjudul “Tambelo
Meniti Hari di Ottakwa,” “Tambelo Kembalinya Si Burung Camar,” dan
“Tidak Hilang Sebuah Nama.” Keempat buku itu tercatat pada daftar buku
bantuan DAK 2010.
Buku-buku itu ditemukan oleh petugas perpustakaan SMPN 2 Purwantoro
dan SMP Kanisius, Wonogiri. Di kedua sekolah itu, buku-buku tersebut
langsung diamankan dan tak akan dipinjamkan kepada siswanya walau sudah
dilabelisasi. Petugas perpustakaan SMPN 2 Purwantoro, Supriyono mengaku
kaget menemukan buku-buku itu.
“Setelah muncul pemberitaan buku berbau pornografi, kami spontan
mencari judul buku yang diributkan tersebut. Ternyata ada. Buku itu
memang berisi tentang pornografi pranikah tapi saya juga sedih ketika
membaca isi buku itu. Dalam hati saya sempat berfikir, andaikata semua
membaca (buku itu) terus mempraktikkan mau dibawa kemana anak didik
kita.”
Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Wonogiri, Suwanto saat
dihubungi Solopos.com mengaku belum mengetahui namun berjanji akan
segera melakukan pengecekan.
Suwanto mewakili Kepala Disdik Wonogiri berharap, petugas
perpustakaan di masing-masing sekolah lebih teliti saat melakukan
labelisasi. “Sebelum dipajang di rak atau dipinjam oleh siswa, hendaknya
petugas (perpustakaan) membaca secara lengkap isi buku koleksi. Hal itu
dimaksudkan agar ada filter sebelum sampai ke anak didik.” (SP)
0 comments:
Post a Comment