Sumber: Kompas, 25 November 2010
Judul Buku: Media Pembelajaran Aktif
Peresensi: Makmun Yusuf
Penulis: Utomo Dananjaya
Penerbit: Nuansa Cendekia Bandung
Tahun terbit: November 2010.
Tebal: 342.hlm
Judul Buku: Media Pembelajaran Aktif
Peresensi: Makmun Yusuf
Penulis: Utomo Dananjaya
Penerbit: Nuansa Cendekia Bandung
Tahun terbit: November 2010.
Tebal: 342.hlm
Gagasan reformasi pendidikan dimulai dengan evaluasi kurikulum 1994
oleh Litbang Departemen pendidikan yang menghasilkan buku potret
kurikulum. Salahsatu kesimpulannya menyebutkan kurikulum 1994 itu lebih
mengutamakan materi yang dianggap tidak cocok lagi dengan tuntutan
reformasi. Hal inilah yang mendorong pengubahan paradigma pendidikan ke
arah kompetensi. Ikhtiar ini bukan saja untuk memperbaiki atau
menyempurnakan, tetapi secara mendasar bermaksud mengubah paradigma
pendidikan.
Berpijak pada arah gerak reformasi ini, Utomo Dananjaya melihat
secara jeli apa yang harus diubah, ke arah mana perubahan tersebut harus
berjalan, dan lebih penting dari itu ialah bagaimana cara mengubahnya.
Pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti ini mudah diutarakan, melainkan
sulit untuk dijawab dalam bentuk karya ilmiah. Berbagai buku materi
pendidikan sudah banyak yang beredar pada 12 tahun terakhir ini. Tetapi
sebagian pada materi-materi pembelajaran tersebut sebagian besar muatan
lokalnya sangat kurang.
Buku ini adalah hasil perkawinan antara progresivitas pendidikan
modern yang menyandarkan pada kearifan lokal. Dengan kata lain Utomo
tidak sekedar mengadopsi sistem baru dari Barat melainkan secara kritis
menyerap hal yang baik dari luar dan menggali potensi-potensi positif
dari kearifan lokal.
Paradigma pembelajaran sesungguhnya tidak lepas dari ideologi. Banyak
analisa terhadap masalah pendidikan, termasuk metode pembelajaran yang
lupa bagaimana ideologi bermain di belakangnya. Sebagai pemikiran kritis
yang memahami hubungan produksi ekonomi, politik dan kebudayaan Utomo
mampu melihat “apa sesungguhnya pendidikan”, “apa sesungguhnya sekolah,”
dan “bagaimana sekolah yang tepat dan baik” itu harus dilakukan.”
Berpijak dari sisi makro tersebut Pak Tom melangkah dengan melakukan
terobosan untuk menemukan formulasi materi pembelajaran. Karena guru
dalam dunia sekolah kita masih sangat berperan kuat, maka menjadi sebuah
kebutuhan lahirnya sebuah pencerahan bagi para guru. Itulah mengapa
buku ini memiliki slogan “BUKUNYA PARA GURU”.
Logika simplenya, kalau kita berharap murid menjadi cerdas,
kreatif, lebih baik, maka guru itu sendiri harus memiliki pedoman yang
kuat. Kenya taan ini sangat realistis dengan apa yang dihadapi dunia
pendidikan kita di mana kita sering menemukan guru kurang menguasai
materi saat mengajar dengan buku ajar yang baru.
Buku ini menjadi penting untuk penguasaan skill para guru untuk
selalu siap menghadapi beragam jenis materi. Kita bisa membuktikan pada
buku ini dengan menikmati hubungan antara visi besar (idealisme) dengan
kiat praktis.
Pada bagian pertama memuat beberapa hal. Topik Fondasi pendidikan
sangat penting disimak secara seksama karena di sana ad aide-ide besar
dari ragam ideology yang sangat mempengaruhi bidang pendidikan di era
globalisasi ini.
Berlanjut pada Bab II kita akan diajak memahami Fondasi Pendidikan
secara lebih detail. Pada bagian ini benar-benar diserap karena akan
mengantarkan kita memahami apa yang tidak bermakna dan apa yang bermakna
sehingga kita bisa kritis untuk memilih apa yang harus diterapkan dan
apa yang harus ditinggalkan.
Berlanjut pada Bab III, kita akan mendapatkan konsep Pembelajaran
Berpusat Pada Siswa. Dari sinilah pembongkaran paradigma perilaku guru
harus berubah kea rah yang lebih humanis dan berdiri setara dengan
siswa. Rumus-rumus ini akan mengajak kita merenungkan kembali apa
hakekat pendidikan itu buat kita, juga buat anak-anak didik kita. Dan
lebih penting dari kita “bagaimana kita seharusnya melangkah”.
Berlanjut pada Bagian III buku ini bicara pada wilayah praktis
pembelajaran dengan konsep-konsep model diskusi, model proyek, model
permainan (games), Ice Breaker (aktivitas-aktivitas pemanasan). Banyak
hal baru yang secara praktis bisa kita terapkan sebagai cara
pembelajaran yang tepat.
Selain rumusan praktis itu, buku ini juga menjelaskan kelengkapan
untuk memenuhi terselenggaranya pembelajaran aktif. Pada bagian ini kita
akan diperkenalkan pentingnya apresiasi pembelajaran sebagai memovitasi
siswa untuk bangkit, kreatif dan memiliki mental menjadi pemberani,
mandiri dan bertanggungjawab. Selamat membaca.
Makmun Yusuf adalah Pecinta Buku.
0 comments:
Post a Comment