Sore itu, tepat hari sabtu 9 Februari 2013, atau sabtu
minggu kemarin dari saat penulis mengutarakan cerita ini. Seperti halnya yang
lain, sebelum itu saya mendapatkan jadwal untuk menemani mahasiswa universitas
terbuka pokjar petanahan yang mana pada tanggal yang tercantum harusnya dimulai
pada tanggal itu, dan nantinya seperti kegiatan tutorial lainnya, ada tiga
tugas yang harus dikerjakan mahasiswa dan pada pertemuan ke delapan nilai dari
tutor harus sudah jadi dah sudah dikirimkan ke pihak purwokerto.
Beberapa hal menarik dari cerita itu, karena memang hal ini
baru sekali ini saya alami, yakni ada tutor yang harus menunggu mahasiswanya
hingga berjam-jam, dan alhasil sampai waktu selesai tak satu pun mahasiswa yang
menunjukan batang hidungnya.
Aneh bin ajaib, disela-sela waktu menunggu, sembari membeli
sebungkus rokok, saya menanyakan tentang aktifitas perkuliahan (tutorial) yang
ada ditempat itu kepada penjual rokok disekitar lokasi, mereka menjawab,
biasanya tidak disini pak, biasanya
ditempat timurnya (sekolah SD :red), merasa heran, saya membuka jadwal yang
ada, namun betul, bukan ditempat itu (SD) tugas saya, tapi ditempat yang saya
tungguin berjam-jam itulah tempat yang tepat.
Terheran, ko bisa seperti ini, apa ada perubahan jadwal,
sembari menunggu, menyempatkan mampir dikantor UPT, menanyakan tentang
kebiasaan tutorial yang sudah pernah berjalan, alhasil jawabanya memang
mahasiswa biasanya memang sedikit terlambat. Ini bukan sedikit, namun semuanya pikir
saya dalam hati.
Telpon sesama tutor
Kala itu, saya teringat teman seperjuangan yang konon dulu
pernah menjadi tutor di wilayah itu, sedikit
ingin bercerita tentang kejadian yang saya alami, namun tak kunjung dibalas. Pada
sore menjelang malam, dia membalasnya melalui SMS, namun ternyata hal semacam
ini persis sama pernah dia alami saat awal-awal tutorial.
Entah siapa yang kurang tahu jadwal, atau memang ada
keinginan memperkecil tatap muka
(tutorial), namun sebagai tutor tentunya jika melihat tanggung jawab, harus melakukan
tatap muka sebanyak delapan kali, berarti dilain hari harus menggantikan waktu tersebut.
Haha, nasib...
Haha, nasib...
0 comments:
Post a Comment