Peran Pustakawan dalam Kerja Sama dan Jaringan Perpusakaan

Dewasa ini, kemajuan teknologi telah berkembang pesat dan menyebar ke semua bidang, tidak terkecuali di perpustakaan. Teknologi informasi atau biasa disingkat dengan TI adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, meliputi proses penyusunan, penyimpanan, dan memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Perpustakaan sebagai institusi yang berfungsi sebagai sumber informasi dituntut untuk ikut serta dalam penerapan teknologi informasi dan menyampaikan kepada masyarakat umum.

Perkembangan teknologi informasi memacu perpustakaan untuk melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain. Kerja sama antarperpustakaan sebenarnya bukanlah hal yang baru, karena perpustakaan tidak mungkin berjalan sendiri dan perubahan zaman yang semakin maju membuat kebutuhan semakin mendesak. Selain itu, tidak semua perpustakaan mampu menawarkan informasi yang sama baiknya, misalnya di perpustakaan kecil di suatu desa yang terisolir menawarkan informasi yang lebih sedikit dengan perpustakaan kota. Perpustakaan kecil tersebut pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan informasi yang seimbang dengan perpustakaan yang ada di kota. Faktor lain yang mendorong sebuah perpustakaan untuk bekerja sama adalah fasilitas yang terbatas, kekurangan sumber daya manusia, kondisi keuangan yang terbatas, dan untuk kemajuan karier pustakawan itu sendiri.

Perpustakaan-perpustakaan yang ingin melakukan kerja sama diharapkan memiliki kemampuan dan keterlibatan dalam program jaringan untuk memperlancar kerja sama itu sendiri. Kerja sama dalam bentuk jaringan memiliki peran yang sangat vital agar informasi yang tersedia dapat dimanfaatkan bersama secara maksimal bagi pemakainya. Istilah jaringan perpustakaan berarti suatu sistem hubungan antarperpustakaan yang diatur dan disusun menurut berbagai bentuk persetujuan, yang memungkinkan komunikasi dan pengiriman secara terus menerus informasi bibliografi maupun informasi lainnya yang berupa bahan dokumentasi. Sedangkan istilah jaringan sendiri menurut Sulistyo-Basuki (1996) merujuk pada pengertian badan yang khusus dibentuk untuk melaksanankan jasa perpustakaan gabungan, kadang-kadang, namun tidak selalu, jasa tersebut berbantuan komputer. Di lingkungan perpustakaan, istilah jaringan mengacu pada perangkat keras, perangkat lunak, proyek, badan, dan sistem komunikasi.

Dengan demikian, maka seorang pustakawan dituntut untuk bisa menggunakan atau mengoperasikan komputer, masih banyak sekali pustakawan yang tidak bisa mengoperasikan komputer terutama di daerah pedesaan. Dengan kondisi seperti ini, mau tidak mau seorang pustakawan tersebut harus belajar menggunakan komputer agar kerja sama dalam jaringan perpustakaan tersebut bisa berjalan dengan lancar. Jika perpustakaan memiliki dua orang pustakawan atau lebih, paling tidak ada satu pustakawan yang bisa mengoperasikan komputer, sehingga  pustakawan yang lain bisa belajar dengan pustakawan tersebut. Pustakawan yang melek teknologi sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi dan mengajarkan bagaimana caranya menelusuri informasi tersebut. Selain itu pustakawan yang memiliki pengetahuan luas akan menguntungkan dirinya sendiri dalam peningkatan dan perkembangan kariernya.

Pustakawan bukan hanya bertugas menyimpan dan memelihara informasi saja. Pustakawan juga harus mampu memberikan pengarahan bagi pengguna dan pencari informasi, karena perubahan zaman yang telah mengubah perpustakaan bukan hanya sebagai tempan untuk menyimpan buku, tetapi juga menyimpan informasi yang berbasis TI atau penggunaan komputer. Jadi kunci dari keberhasilan jaringan perpustakaan adalah personelnya atau pustakawan tersebut. Walaupun sebenarnya apabila tidak didukung dengan peralatan komputer yang memadai, jaringan perpustakaan akan terhambat atau tidak bisa berjalan dengan lancar. Kelengkapan peralatan jaringan perpustakaan memang menjadi suatu keharusan agar perpustakaan itu sendiri mampu bersinergi dengan perpustakaan lain yang berada di wilayah terdekat. Tetapi paling tidak dengan adanya pustakawan yang melek teknologi dan informasi, mereka mempunyai alternatif lain dalam pemanfaatan informasi di perpustakaan dengan baik.

Penulis : Rakhmat Ari Nugroho
Email : rakhmatisme@gmail.com
Mahasiswa D2 perpustakaan Upbjj-UT Purwokerto Pokjar Sruweng Kebumen

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Media Perpustakaan Seo Elite by Bro | Blogger Templates