Pengadaan Novel Dewasa untuk Perpustakaan SD Harus Diusut


 
Sekretaris Jenderal Forum Guru Independen Indonesia, Iwan Hermawan menyatakan terkejut sekaligus khawatir atas penemuan kandungan tidak sesuai usia dalam novel yang menjadi buku pengayaan di perpustakaan SD di Kota Bandung, Jawa Barat.

Bila buku tersebut sudah diterima sejak Januari 2012 sementara hal ini baru ketahuan bulan Juni, artinya ada masa selama enam bulan buku tersebut sudah dibaca pelajar yang berusia di bawah tujuh 12 tahun.

"Pihak yang bertanggung jawab terhadap pengadaan buku harus diusut. Ini berarti mereka tidak membaca baik-baik buku yang seharusnya didistribusikan untuk perpustakaan di Kota Bandung atau bahkan Jawa Barat," tutur Iwan, Jumat (8/6/2012) di Bandung.

Hari ini didapati konten yang tidak sesuai umur di dalam buku pengayaan di perpustakaan SD. Dua judul yang ditemukan mengandung konten tersebut adalah Tambelo: Kembalinya Si Burung Camar dan Tidak Hilang Sebuah Nama. Dua buku tersebut ditemukan di perpustakaan SD Cempaka Arum Kota Bandung.

Disebut tidak sesuai umur karena dua judul novel tersebut memuat dialog yang seharusnya hanya dibaca oleh orang berusia 18 tahun yang sudah bisa memilah mana yang baik dan buruk. Dalam buku tersebut, terdapat dialog yang menjurus pada pelecehan seksual, perkosaan, kekerasan, seks pranikah yang berujung pada kehamilan, hingga pemberian stigma. Tertulis pula umpatan secara gamblang sehingga hal-hal negatif tersebut dikhawatirkan bakal ditiru pembaca berusia anak-anak tanpa disaring.

Untuk saat ini, FGII menyebarkan kabar mengenai penemuan konten tersebut kepada sekolah-sekolah yang dikirimi buku seperti SD Cempaka Arum. Iwan juga meminta semua guru turut mengawasi buku-buku yang ada di perpustakaan, karena bisa jadi memiliki konten yang serupa. (KS)

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Media Perpustakaan Seo Elite by Bro | Blogger Templates