Pimpinan arogan atau bawahan yang kurang ajar?

Tulisan ini berawal dari kisah teman saya sesama pustakawan disebuah sekolah X, awalnya dia setelah menyelesaikan studinya ia bekerja serabutan sampai ahirnya ia diterima kerja sebagai pustakawan di sekolah.

Awal cerita memang dia sangat kaget dengan perubahan sikap dan kebiasaan yang harus dilakukanya, sebelumnya ia bangun dan berangkat kerja semaunya, namun setelah ia bergabung di sekolah ia harus mengikuti jam kerja yang telah ditentukannya.

Dari beberapa cerita yang ada, ia merupakan lulusan yang bernilai memuaskan, artinya jika ia bekerja disebuah sekolah maka kemampuanya sudah mencukupi, namun ternyata setelah beberapa periode ia bercerita bahwa dia sudah tidak merasa nyaman dengan kondisi kerjanya. tidak tahu apa yang melatarbelakanginya, yang jelas hal seperti ini sudah bisa ditebak karena kejadian seperti ini hampir semua pustakawan merasakannya, hal mudah yang bisa kita deteksi adalah ketidak harmonisan hubungan kerja dilingkunganya.

Sebagai pustakawan, apalagi yang baru bergabung, sudah biasanya diperlakukan sedikit kurang wajar, tidak pandang latar pendidikannya, apalagi kalau petugas yang sudah ada sebelumnya merupakan orang arogan, maka sudah pasti hal semacam ini tidak bisa dihindari.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan menanggapi orang semacam ini, diantaranya mendiamkan sampai ahirnya orang tersebut merasa paling benar asalkan masih dalam tahap kewajaran, jika ternyata hal yang ia lakukan berbalik arah dari yang ia omongkan, maka hal semacam ini waktunya untuk kita membuktikan kebenaran yang sebenarnya.

0 comments:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Media Perpustakaan Seo Elite by Bro | Blogger Templates