Baru
saja saya ketemu mas pustakawan muda, lulusan D2 Perpustakaan yang baru
saja mendapatkan undangan untuk wisuda. Sebelumnya, ia merupakan orang
yang aktif dibeberapa diskusi, namun memang ia belum berkecimpung
langsung didunia kerja (menjadi seorang pustakawan) jadi apapun yang
diomongkan oleh temannya hanya dijadikan angin lalu saja.
Pada
saat perkuliahan, kebetulan saya dipercaya oleh pihak perguruan tinggi
untuk mendampingi mahasiswa belajar beberpa mata kuliah, dan kebetulan
pada waktu itu matakuliah yang harus dibahas adalah berkaitan dengan SDM
perpustakaan atau yang sering kita kenal dengan pustakawan atau
mahasiswa itu sendiri yang nantinya akan menjadi pustakawan.
Pada
dasarnya, kalau kita melihat kondisi perpustakaan untuk tingkat
sekolah, baik itu sekolah dasar maupun menengah, aktifitas pustakawan
biasanya hanya saat jam istirahat saja, kalaupun ada kegiatan lain itu
pun tidak harian. Artinya, sebagai seorang pustakawan tingkat sekolah
antara jam santai dan jam kerja masih bayak sekali jam santainya,
sehingga banyak pustakawan yang diberi tugas tambahan oleh pihak
sekolah.
Melihat
contoh kasus diatas, harusnya pustakawan tersebut merasa diuntungkan,
karena banyaknya waktu santai yang ada bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan keahlian kita, oleh karenanya, bagi saya salah satu
kegiatan pustakawan selain dari tugas pokok yang ada, kita dapat
meningkatkan keahlian kita yaiutu dengan menulis.
Dunia
tulis menulis memang kegiatan mudah tapi tidak semuanya bisa. Ada orang
pandai berbicara namun tidak bisa menulisnya, begitu juga sebaliknya,
dan kalau kita tahu, mereka yang suka menulis, mereka akan dapat
bayaran, misalnya mereka yang suka menulis di media massa. Oleh
karenanya, kegiatan pustakawan yang selalu saya canangkan untuk calon
pustakawan yakni bagaimana kita bisa membudayakan menulis, dengan ini
maka kerja kita sebagai pustakawan akan semakin berwarna.
0 comments:
Post a Comment